Selasa, 31 Maret 2009

CURUG DAGO

Kali ini saya berkunjung ke salah satu air terjun yang berada di daerah Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Curug Dago, sebagai salah satu tempat wisata di bandung terletak didaerah utara Kota Bandung, daya tarik lokasi ini adalah terdapatnya sebuah air terjun setinggi 30 meter. Air terjun ini merupakan bagian dari hulu Sungai Cikapundung yang melintasi Kota Bandung. Air terjun yang berada dikawasan bukit dago merupakan salah satu kawas
an hutan lindung di daerah Bandung Utara.
Ketika memasuki kawasan wisata Curug Dago saya disajikan dengan beberapa pemberitahuan yang dipasang di dekat tempat kendaraan bermotor. Pemberitahuan tersebut adalah mengenai larangan membuang sampah sembarangan di kawasan TAHURA Ir. H. Juanda. Dan menyebutkan bahwa saya telah memasuki kawasan Pengkayaan Tanaman Hutan.



Saya kemudian menjelajahi bagian paling bawah dari objek wisata Curug Dago dan menemukan keindahan alam yang dibentuk oleh bebatuan di dalam aliran Curug Dago. Ada pula batuan yang terbetuk akibat pengikisan dari air yang berasal dari akar pohon menjadi sebuah pemandangan yang memukau untuk dilihat. Sebenarnya pada foto yang saya tunjukan tetesan air terus mengalir diantara bebatuan sehingga menghasilkan pemandangan seperti yang terlihat.Keunikan dari objek wisata ini adalah prasasti yang terdapat di dekat air terjun yang di simpan di sebuah rumah kecil yang dibangun oleh pemerintah. Prasasti tersebut menunjukan bahwa pada tanggal 12 Agustus 1929 Raja Prajadhipok dari Thailandmengujungi untuk melihat batu yang terukir paraf ayahandanya, Rajachulalongkorn dan kemudian ikut menorahkan parafnya seperti yang terlihat di bawah ini.

Sayangnya saya tidak dapat melihat gambar dengan jelas karena rumah kecil yang memiliki hiasan yang sangat indah ini terkunci. Kemungkinan itu dilakukan agar tidak ada tangan-tangan jail yang merusaknya. Saya hanya dapat mengitip dari bagian luar batu yang terdapat torehan paraf Raja Thailand. Bentuk rumahnya sederhana tetapi sangat berharga sebagai sebuah peninggalan bersejarah seperti terlihat pada foto di bawah ini.


Setelah selesai melakukan petualangan di Curug Dago kita dapat bersantai sejenak di sebuah warung yang terdapat di dekat air terjun. Dan menikmati kesejukan alam yang ada di sana. Ada tempat bersantai yang dibuat dari bebatuan sehingga kita tidak perlu membawa tikar dari rumah jika berkunjung ke sana.

Saran saya pribadi jika menuju lokasi wisata ini lebih baik menggunakan motor karena dapat parkir di dekat lokasi yang dituju. Jika menggunakan angkutan umum perlu berjalan sedikit untuk mencapai lokasi. Sekian penjelajahan saya di Curug Dago.


View Larger Map

Tidak ada komentar:

Posting Komentar